 |
| Arne Slot mengungkapkan alasan penurunan performa Mo Salah di Liverpool usai gagal menyapu bersih sejumlah gelar musim ini. (Dok. Ist) |
NGANJUKTERKINI.ID – Arne Slot, pelatih kepala Liverpool, memberikan pandangan berbeda tentang performa Mohamed Salah yang belakangan ini disorot karena mengalami penurunan produktivitas.
Menurut Slot, meski Salah tak mencetak gol dalam tiga laga terakhir, ia tak menunjukkan tanda-tanda kehilangan fokus maupun kepercayaan diri.
Komentar itu dilontarkan Slot menjelang pertandingan penting kontra Fulham dalam lanjutan Premier League. Meski sedang mengalami paceklik gol usai menghadapi PSG, Newcastle, dan Everton, Salah tetap memimpin daftar pencetak gol terbanyak musim ini dengan 27 gol dari 30 penampilan.
Slot bahkan menyebut bahwa sikap Mo Salah yang tak terlihat ceria seperti biasanya bukan karena masalah pribadi atau performa.
"Jika Anda melihat dia tidak tersenyum sebanyak biasanya, itu karena kami kalah di final dan tersingkir dari Liga Champions. Itu menyakitkan bagi semua orang, bukan hanya dia," ujar Slot.
Menurut pelatih asal Belanda tersebut, situasi yang dihadapi Liverpool belakangan ini cukup berat. Lawan-lawan seperti PSG, Newcastle di final, dan Everton dalam derby Merseyside bukanlah lawan sembarangan. Mereka punya pertahanan yang sulit ditembus, bahkan untuk pemain sekelas Salah.
"Everton memainkan hampir sepuluh pemain di kotak penalti mereka. Tidak hanya kami yang kesulitan melawan mereka. Lihat saja data expected goals tim-tim lain saat menghadapi mereka," jelas Slot.
Slot menegaskan bahwa ketajaman Salah tidak hilang. Ia hanya terhalang situasi pertandingan yang tak ideal.
Kontrak Salah di Liverpool diketahui akan habis pada akhir musim ini. Meski belum ada kepastian mengenai perpanjangan, pemain asal Mesir itu tetap menunjukkan profesionalisme tinggi.
"Akan aneh jika dia tidak peduli soal tidak mencetak gol. Tapi dia tidak kehilangan arah. Bahkan saat bermain buruk pun dia masih bisa mencetak gol—itulah keistimewaannya," kata Slot.
Pelatih yang baru menukangi Liverpool musim ini itu melihat Salah sebagai pemain yang selalu haus gol, namun juga sangat peduli pada hasil tim secara keseluruhan.
Kekecewaan yang terlihat pada wajah Salah, menurutnya, berasal dari kegagalan kolektif tim, bukan penurunan performa individu.
"Bukan cuma dia yang tidak tersenyum banyak. Lihat Virgil van Dijk. Semua pemain ingin menang dan mengangkat trofi. Jadi itu reaksi yang sangat normal," tutupnya.
