 |
| Menkomdigi, Meutya Hafid. (Dok. Ist) |
NGANJUKTERKINI.ID - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menekankan bahwa peningkatan literasi digital di tengah masyarakat menjadi langkah penting dalam memberantas praktik judi online.
Menurutnya, pemberantasan tidak dapat mengandalkan pendekatan teknologi semata, tetapi juga membutuhkan pemahaman masyarakat akan dampak negatif dari aktivitas ilegal ini.
“Kami memperbanyak upaya meningkatkan literasi digital, karena pemberantasan judi online tidak cukup dengan pendekatan teknologi saja,” ujar Meutya, seperti dilansir dari Antara, Senin (6/1/2025).
Meutya menjelaskan bahwa literasi digital yang baik akan membantu masyarakat memahami risiko besar yang ditimbulkan oleh judi daring. Selain merugikan secara finansial, judi online juga dapat membuat pelakunya terjerat kasus hukum.
“Secara aturan sudah tegas melarang, bahkan ada sanksi hukumnya. Alhamdulillah, banyak masyarakat yang secara mandiri dan rela terlibat dalam kegiatan di komunitasnya untuk memerangi judi online,” tambahnya.
Komitmen Kementerian Komunikasi dan Digital juga terlihat dari kerja sama dengan berbagai pihak. Pemerintah daerah di tingkat kabupaten, kota, hingga provinsi diajak untuk turut serta dalam meningkatkan literasi digital masyarakat.
“Kami juga bekerja sama dengan Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang jumlahnya mencapai 8.000 relawan terdaftar, serta lembaga swadaya masyarakat (LSM),” jelas Meutya.
Selain memberantas judi online, Meutya juga menggarisbawahi pentingnya menciptakan lingkungan internet yang aman untuk anak-anak. Kolaborasi dengan berbagai organisasi non-pemerintah (NGO) menjadi bagian dari upaya ini.
“Untuk menciptakan internet ramah anak, kami perlu bekerja sama dengan organisasi non-pemerintah (NGO) yang bergerak di bidang anak, karena tidak mungkin pemerintah bergerak sendirian,” tutupnya.
