 |
| Jaksa Eksekusi KPK (Dok. Ist) |
NganjukTerkini.id - KPK saat ini sedang melaksanakan lelang atas sejumlah aset berupa tanah dan bangunan yang disita dalam kasus korupsi yang melibatkan Rafael Alun Trisambodo.
Aset tersebut diperkirakan bernilai sekitar Rp 35 miliar, dan KPK mengungkapkan bahwa sudah ada ketertarikan dari masyarakat terhadap properti tersebut.
"Kemarin waktu Aanwijzing itu ada beberapa peminat untuk aset tanah dan bangunan. Ada yang sudah tanya-tanya juga," kata Jaksa Eksekusi KPK, Syarkiyah, kepada wartawan di gedung Merah Putih KPK, Jumat (6/12/2024).
Namun, Syarkiyah, jaksa eksekutor KPK, mengungkapkan bahwa identitas pihak yang tertarik untuk mengikuti lelang belum bisa dipublikasikan karena hal itu menjadi kewenangan dari KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang).
"Tapi terkait apakah dia sudah melakukan penawaran atau tidak, itu ada wewenangnya di KPKNL Jakarta III. Karena mereka yang tahu, itu by system. Kami hanya menawarkan saja," ucapnya.
Sebagai informasi, sebagian besar barang yang akan dilelang ini berasal dari penyitaan terkait kasus korupsi Rafael Alun, termasuk rumah, apartemen, serta barang-barang mewah lainnya.
Syarkiyah menambahkan bahwa barang-barang yang paling banyak disita dan dilelang berasal dari kasus Rafael Alun.
"Untuk yang barang tidak bergeraknya sendiri itu semua dari Rafael Alun. Barangnya semua, asetnya semua yang disita dari perkara Rafael Alun," kata Syarkiyah kepada wartawan di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan dan Barang Rampasan (Rupbasan), Cawang, Jakarta Timur, Kamis (5/12).
Barang-barang ini, termasuk tanah dan bangunan, memiliki nilai yang sangat tinggi, dengan harga awal lelang tanah dan bangunan yang disita dari Rafael Alun mencapai Rp 35 miliar, yang merupakan angka tertinggi dibandingkan dengan aset lainnya yang ada.
"Untuk yang tidak bergeraknya sendiri ini ada yang seharga ada Rp 19 M, ada yang harganya Rp 35 M," jelas Syarkiyah.
