(Dok, Ist) |
Jakarta, NgnjukTerkini.id – Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam akan melakukan revitalisasi Madrasah Aliyah Negeri Program Keagamaan(MAN PK).
Langkah ini diambil untuk memperkuat pendidikan agama dan mengangkat citra MAN PK di mata masyarakat.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dirjen Pendidikan Islam, Abu Rokhmad, dalam Rapat Koordinasi Pengembangan MAN PK di Jakarta pada Kamis (19/9/2024).
"Kita siapkan revitalisasi untuk MAN PK yang ada, sehingga akan semakin mengangkat marwah dan rekognisinya di masyarakat, khususnya para orang tua,” ungkap Abu Rokhmad.
Revitalisasi ini merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 66 Tahun 2016, yang merupakan perubahan dari PMA Nomor 90 Tahun 2013 terkait peningkatan mutu penyelenggaraan MAN PK.
Abu Rokhmad menjelaskan bahwa program ini diharapkan dapat mempersiapkan lulusan madrasah yang unggul, serta memainkan peran penting dalam menyiapkan kader ulama sejak jenjang pendidikan menengah.
“Revitalisasi ini juga akan menjadi daya tarik bagi para orang tua untuk memilih pendidikan yang tepat bagi anak-anak mereka, sekaligus menjadi nilai tambah bagi siswa saat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi,” tambah Abu Rokhmad.
Revitalisasi MAN PK tidak hanya akan fokus pada penguatan kurikulum keagamaan, tetapi juga mencakup aspek tafaqquh fid-din (pendalaman agama) dan turats (kajian warisan keilmuan Islam klasik), serta penambahan ilmu digital agar para siswa tetap relevan dengan perkembangan teknologi.
M. Sidik Sisdiyanto, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, mengungkapkan bahwa MAN PK telah ada sejak 1987, diinisiasi oleh Menteri Agama Munawir Sjadzali dengan nama Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK).
MAPK dirancang dengan kurikulum keagamaan yang padat serta penekanan pada penguasaan bahasa Arab dan Inggris.
Menurut Sidik, revitalisasi akan dilaksanakan di 10 madrasah, termasuk di Jember, Jombang, Surakarta, Yogyakarta, Ciamis, Padang Panjang, serta Batam.
Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan mutu pendidikan keagamaan dan menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi, baik di dunia akademik maupun di masyarakat luas.